Selasa, 23 Juli 2013

FESTIVAL REBANA SE-KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013


Dewan Yuri Festival Rebana Kebumen, Harwiyoko S.Pd,M.Pd, Eko Haryono S.Sn dan Pekik Sat Siswonirmolo


Kelompok Rebana Akhyal Qolbi dari Tamanwinangun RT.03 RW.05 dengan no. Undi 21 membawakan lagu wajib Magadir keluar sebagai juara 1 pada Festival Rebana se-Kabupaten Kebumen tahun 2013 yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Diparbud) Kebumen yang bekerja sama dengan Koperasi Bumen Maju Bersama dan Orange Project Event Organizer.
Urutan kejuaraan selengkapnya adalah no. Undi 05 Kelompok Rebana Al Fauz dari SD Negeri 4 Kutosari  juara 2 dan no. Undi 16 Kelompok Rebana Ummun Nada dari Sinungrejo Ambal mejadi Juara 3. Selanjutnya untuk juara harapan 1,2,dan 3 diraih oleh no. Undi 17 Miftahul’ulum MAN Kutowinangun, no. Undi 07 Nurul Famili dari Tanjungsari Kutowinangun dan no. Undi 19 Annisa dari Gang Pelatuk Kebumen. Kelompok Rebana Al Fauz dari SD Negeri 4 Kutosari  juga ditetapkan sebagai juara favorit. Pada masing-masing juara menerima Trophy, uang pembinaan dan hadiah dari para sponsor yang diserahkan oleh Asisten III setda Kebumen mewakili Bupati di damping Kepala Diparbud Kebumen Drs H.Hery Setyanto saat acara penutupan Rabu malam (29/5)bertempat di halaman Radio In FM-Ratih TV Kebumen.
Dewan juri terdiri dari Pekik Sat Siswonirmolo (DKD Kebumen), Eko Haryono S.Sn (Diparbud Kebumen), Harwiyoko S.Pd M.Pd (Guru SD Negeri 4 Kutosari Kebumen) memberikan penilaian pada setiap peserta berdasarkan 3 kriteria penilaian, meliputi vocal, musik dan penampilan.
“Dari 23 grup yang mengikuti festival sebenarnya kemampuan vocal masing –masing grup pada umumnya cukup bagus, hanya saja belum didukung dengan arasemen dan kekompakan permainan musik dan cukup disayangkan tiap peserta kurang maksimal didalam menampilkan seni rebana untuk dikemas sebagai sebuah tontonan musik Islami yang menarik”. Kata Pekik Sat Siswonirmolo.
Bila dilihat dari penampilan setiap peserta festival, dapat diketahui kalau Kebumen sebenarnya memiliki potensi seni rebana yang luar biasa. Bahkan jumlah grup rebana di Kabupaten Kebumen cukup banyak, menurut data dari Diparbud di Kebumen ada ratusan grup, meskipun baru sekitar 115 grup rebana yang sudah terdaftar. 
Penyerahan trophy dan hadiah

Senin, 01 Juli 2013

MODEL PAKAIAN SERAGAM SMP 2 KUTOWINANGUN

Pakaian seragam SMP Negeri 2 Kutowinangun untuk tahun Pelajaran 2013-2014 harus dijahitkan sendiri oleh siswa baru. Karena harus dijahitkan sendiri oleh para siswa maka perlu adanya keseragaman model pakain. Berikut ini merupakan ketentuan model pakaian seragam untuk siswa SMP Negeri 2 Kutowinangun tahun pelajaran 2013-2014.
Ketentuan model seragam OSIS, seragam Identitas sekolah dan model pakaian seragam pramuka SMP Negeri 2 Kutowinangun Tahun 2013-2014

Ketentuan model seragam ini meliputi seragam OSIS, seragam Identitas sekolah dan juga untuk model pakaian seragam pramukanya.Dengan penyeragaman model pakaian ini harapannya para siswa baru tidak mengalami kesulitan dalam menentukan model pakaian seragam saat datang ke penjahit.Hanya saja karena keterbatasan pengetahuan tentang gambar rancangan pakaian, maka model pakaian digambar dengan sederhana. Maklumlah bukan perancang busana yang sesungguhnya.

Untuk siswa putri model rok  pada seragam identitas sekolah sengaja dibuat berbeda dengan model rok untuk seragam OSIS. Warna kain untuk celana dan rok baik siswa putra maupun putri  pada seragam identitas sekolah adalah merah hati tua atau mirip warna celana dan rok seragam SD akan tetapi masih lebih tua lagi. Untuk warna pakaian seragam identitasnya adalah merah muda.

Sabtu, 04 Mei 2013

PROFILE SAT SISWONIRMOLO



 Menerima Piagam Donor Darah Sukarela 50 Kali, dari Gubernur Jawa Tengah

Lahir di Semarang,  13 Nopember 1965 dari Ibu Moersiyam dan Bapak Oemarsaid Eko Sapoetro. Pada tahun 1994 mengikuti Diklat KSR PMI Kebumen, masuk menjadi Komandan KSR PMI Cabang Kebumen.  Ketika tahun 1997 muncul keinginan untuk membantu UTD PMI dalam perekrutan dan pembinaan kepada para para donor, maka pada tahun 1997 mengikuti Diklat Petugas Pencari Pelestari Donor Darah Sukarela (P2D2S) Jawa Tengah. Untuk membatu para donor yang darahnya bermasalah, maka pada 2003 mengikuti Diklat Konseling Donor Darah Jawa Tengah. Terakhir mengikuti diklat yang diselenggarakan PMI Jawa Tengah adalah Diklat Pelatih Inti Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) pada Mei 2004.
Meskipun sudah memjadi pelaku donor lebih dari 50 kali, tidak kemudian merasa merupakan hal yang luar biasa, mengingat pelaku donor disamping menyumbangkan darah juga merupakan upaya pribadi untuk memeriksakan kesehatan darahnya sendiri. Karena ketika seseorang menjadi pelaku donor, maka ia memiliki kesempatan mengetahui kondisi darahnya sehat atau tidak secara gratis. Setiap darah dari pendonor yang diterima UDD PMI akan melakukan Uji saring (Skrening). Dengan tujuan untuk mejamin bahwa darah yang akan didistribusikan kepada pasien bebas terhadap HIV/AIDS, Sifilis, Hepatitis C dan Hepatitis B.
Berdasarkan UU No.36 th. 2009 tentang Kesehatan Bagian Kesebelas pasal 87 dan Peraturan pemerintah No. 7 Tahun 2011 tanggal Februari 2011 tentang Pelayanan Darah, Pemarintah member amanat/mandat kepada PMI untuk melaksanakan Upaya Kesehatan Transfusi Darah yang kegiatannya meliputi: rekruitmen donor, seleksi donor, pengambilan darah, pemeriksaan uji saring, pembuatan komponen darah dan penyimpanan sampai mendistribusikan darah kepada pemakai (Rumah Sakit/Pasien).
Sehingga pada saat ini UDD PMI memiliki fungsi strategis bagi masyarakat yaitu sebagai satu-satunya lembaga yang bertugas mengelola darah sumbangan masyarakat. Ketika masyarakat dengan sukarela tanpa pamrih, telah menyumbangkan darahnya melalui UDD PMI, maka PMI melalui UDD berkewajiban menjaga amanah ini dengan sebaik-baiknya, dengan cara menjamin kualitas pengolahan darah dan menjamin kualitas darah yang didistribusikan kepada pasien/ masyarakat.